Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Lesu Usai IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 22 Januari 2019 |21:09 WIB
Wall Street Lesu Usai IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Ilustrasi (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat. Pasar saham turun karena investor dilanda kekhawatiran perlambatan ekonomi global setelah IMF memangkas perkiraan pertumbuhannya.

Melansir Reuters, Selasa (22/1/2019), ramalan IMF memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 3,5% pada 2019 dan 3,6% pada 2020. Prediksi tersebut turun masing-masing 0,2% dan 0,1% dari perkiraan Oktober lalu.

Baca Juga: IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Global, Begini Reaksi Sri Mulyani

Penurunan pertumbuhan ekonomi global tercermin dari kelemahan di Eropa dan pada hari yang sama China merilis data pertumbuhan paling lambat dalam 28 tahun. Hal ini tentu menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Adapun tiga indeks utama Wall Street, Dow Jones turun 145 poin atau 0,59%. S&P 500 turun 17,75 poin atau 0,66% dan Nasdaq 100 e-minis NQc1 turun 57,75 poin atau 0,85%.

Sebuah survei oleh raksasa audit dan akuntansi PwC menawarkan sedikit harapan kepada para investor setelah menunjukkan 29% dari hampir 1.400 CEO percaya pertumbuhan ekonomi global akan menurun selama 12 bulan ke depan.

Perlambatan yang lebih besar dari perkiraan di China memicu kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar, yang berkontribusi terhadap penurunan harga minyak hampir 2% dan membebani persediaan energi.

Baca Juga: Wall Street Kokoh, 3 Indeks Utama Melesat hingga 1%

Saham-saham China yang terdaftar di AS jatuh di perdagangan premarket bersama dengan saham-saham chip, yang mendapatkan sebagian besar pendapatan mereka dari Tiongkok. Advanced Micro Devices Inc (AMD.O) turun 1,4%, sedangkan Micron Technology Inc (MU.O) turun 1,3%.

Saham AS keluar dari kenaikan mingguan keempat beruntun setelah rally yang kuat di bulan Januari menempatkan indeks acuan S&P 500 di jalur untuk kenaikan bulanan terbaik sejak Maret 2016.

Saham Johnson & Johnson (JNJ.N) naik 1,2% setelah raksasa kesehatan melaporkan pendapatan kuartal keempat di atas perkiraan Wall Street, dibantu oleh permintaan yang kuat untuk obat-obatannya untuk mengobati kanker dan psoriasis.

Halliburton Co (HAL.N) turun 1,5% setelah penyedia layanan ladang minyak melaporkan pertumbuhan datar dalam pendapatan kuartalan. Sahamnya sebentar naik 0,6% setelah hasil sebelum berbalik arah.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement