Luhut hadir dalam forum global tersebut bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menkominfo Rudiantara, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
Mantan Menko Polhukam itu mengaku membawa misi khusus dalam kunjungan ke Davos kali ini, di antaranya mengenai penanganan sampah laut serta kondisi politik dan ekonomi Indonesia.
"Saya jelaskan masalah ekonomi, sekarang bagaimana posisi Indonesia. Yang kedua, masalah sampah laut ini sebagai serious matter (masalah serius) sekarang, jelaskan lagi apa yang kita kerjakan seperti penanganan Citarum dan sampah di laut kita yang banyak. Nanti, orang juga nanya politik Indonesia," tuturnya.
Menurut Luhut, kini yang paling penting adalah mengenalkan Indonesia secara utuh. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup positif, ia menilai tampak sekali terjadi perubahan-perubahan, sehingga Indonesia mulai banyak dikenal.
"Apalagi setelah penyelenggaraan Asian Games yang hebat dan suksesnya Pertemuan Tahunan IMF-WBG kemarin di Bali, karena begitu banyak yang hadir, ada 189 negara dan badan-badan dunia, mereka mengapresiasi penyelenggaraannya hebat. Lalu, penanganan bencana di Palu dan Lombok yang semua tertangani secara baik. Harus diteruskan supaya jangan lupa orang itu," ungkapnya.