Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BRI Agro Cari Tambahan Modal Rp700 Miliar

BRI Agro Cari Tambahan Modal Rp700 Miliar
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA – Perkuat modal guna meningkatkan likuiditas dan juga menaikkan Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) tahun ini tengah mencari cara modal tambahan inti sebesar Rp700 miliar. “Saat ini perseroan masih kurang Rp600 miliar hingga Rp700 miliar lagi untuk masuk BUKU III,” kata Direktur Utama AGRO Agus Noorsanto dilansir dari Harian Neraca, Kamis (24/1/2019).

Disampaikannya, modal inti sampai dengan akhir November 2018 tercatat Rp4,3 triliun. Sehingga dibutuhkan tambahan Rp700 miliar menjadi BUKU III, dengan minimal modal inti Rp5 triliun hingga Rp30 triliun. Dirinya menjelaskan, dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang akan digelar dalam waktu dekat, pihaknya akan mengusulkan beberapa rencana aksi korporasi, seperti right issue, selaian nambah modal juga menambah porsi publik.

Baca Juga: Naik Kelas, BRI Agro Cari Modal lewat Right Issue

Pada tahun lalu, lanjut Agus, perseroan telah menggelar right issue dengan mengincar dana Rp2 triliun. Tapi, hanya terserap Rp1,2 triliun. Hal itu disebabkan harga penawaran Rp400 lebih tinggi dari harga pasar saat itu .”Tahun lalu dapat Rp1,2 triliun dari right issue, maka tahun ini bisa lah dapat Rp600 miliar-Rp700 miliar,” kata dia.

Sedangkan mengenai kinerja tahun 2018, kata dia, berdasarkan catatannya tumbuh 40%, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK) dan laba bersih. Sementara target kinerja tahun 2019, jelas dia, diharapkan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 35%, Aset 35% dan DPK sebesar 35%. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menaikkan pertumbuhan kredit agribisnis mencapai 35%. Bank masih akan mengoptimalkan komoditi sawit, kelapa dalam, pisang, terutama di pengolahan dan tardingnya, serta juga supply chain financing-nya.

ihsg

Sementara untuk target NPL, lanjut Agus, NPL kredit agribisnis akan dipertahankan di bawah 1% di sepanjang 2019. Ada beberapa debitur yang kreditnya bermasalah yang akan restrukturisasi dan juga didorong untuk exit. Selain itu, Agus menambahkan, secara total, BRI Agro menargetkan kredit dapat tumbuh 40% secara tahunan. Sedangkan secara kualitas, AGRO akan menekan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di bawah 3%.

Dari total kredit yang hendak dicapai di tahun ini, Agus bilang pihaknya ingin 65% hingga 70% kredit disalurkan ke sektor produktif. Hingga November 2018, BRI Agro mencatatkan pertumbuhan kredit agribisnis sebesar 40% year on year (yoy) menjari Rp9,6 triliun. Adapun NPL pada November 2018 bertengger di posisi 2,96%.

Selain itu, perseroan juga dikabarkan berencana mengakuisisi BANK BUKU I. Nantinya pasca akuiisisi, dimungkinkan nanti BRI Agro melakukan rebranding. Saat ini sebagai gambaran sebanyak 60%-65% bisnis bank ada di agrisbisnis. Bisa saja nanti porsinya sama namun jumlah kredit yang disalurkan akan semakin banyak. Selain itu dengan akuisisi ini juga bisa meningkatkan diferensiasi bisnis bank. Terkait apakah nanti BRI Agro akan mengakuisisi satu atau dua bank, hal ini tergantung dari pemegang saham pengendali.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement