Bagi Alfamart, kunci untuk bertahan dan terus berkembang di bisnis ritel adalah efisiensi, pelayanan yang terbaik, dan inovasi. Head of Business Digital PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Viendra Primadia, menjelaskan, Alfamart berusaha selalu berinovasi memenuhi kebutuhan konsumennya.
Termasuk di saat dunia memasuki era industri 4.0 di mana teknologi dan manusia sudah tidak bisa dipisahkan lagi. Hal ini tentu berdampak mengubah tren cara belanja masyarakat. Sebagai bentuk inovasi dan memperluas pasar di luar konsumen Alfamart, pada 2016 Alfaonline.com berevolusi menjadi Alfacart.com.
“Ini brand baru dengan bentuk bisnis baru. Bentuk bisnis marketplace dipilih dengan fokus pada produk nonkebutuhan sehari-hari seperti gadget, elektronik, dan fashion,” papar Viendra.
Selain mengubah bentuk bisnis Alfacart.com, pada awal tahun 2018 Alfamart menempatkan Alfacart.com sebagai bagian dari 6 pilar Alfamart Digital Business. Alfamart Digital Business ditetapkan sebagai payung dari berbagai inovasi bisnis Alfamart di dunia digital.
Enam pilar tersebut terdiri atas Alfamikro, Alfamind, Alfapop, Alfagift, Alfacart, Alfatrex. “Alfamart Digital Business membuktikan bahwa kami lebih siap memasuki era industri 4.0 dengan kesadaran baru. Tiga kunci keberhasilan di atas tidak lagi cukup untuk besar di bisnis ritel online.
Dibutuhkan kolaborasi, sharing resource s, dan transparansi,” tutur Viendra. Inovasi lainnya, Alfamart tidak lagi memenuhi kebutuhan end user konsumen saja, tapi juga e-commerce lain untuk menjadi konsumen Alfamart. Bahkan melalui Alfamikro, warung-warung tradisional kami layani sebagai konsumen.
“Kami mengangkat mereka untuk lebih maju dengan memberikan pelatihan manajemen ritel, upgrade cara pemenuhan barang modal secara digital hingga bantuan permodalan yang bekerja sama dengan Toko Modal,” tambahnya. (Ananda Nararya)
(Dani Jumadil Akhir)