Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menuturkan, kondisi global dan makro ekonomi memengaruhi daya beli masyarakat. Hal tersebut juga memengaruhi kinerja bisnis, termasuk ritel.
Agar mampu bertahan, Tutum pun menilai, pelaku usaha ritel memilih strategi efisiensi dengan menutup outlet atau gerai yang tak menguntungkan dengan menggantikan lokasi baru. "Menutup outlet yang jelek juga merupakan bagian dari efisiensi," sebut Tutum.
Tidak hanya sebatas dari kondisi global, persaingan bisnis dengan usaha sejenis dan digital juga ikut memengaruhi sektor ritel.
Oleh karena itu, para pelaku usaha juga harus beradaptasi dengan perubahan. Salah satu contohnya dengan lokasi gerai yang disesuaikan dengan target pasar. (Ananda Nararya)
(Dani Jumadil Akhir)