"Implikasinya akan sangat besar," ungkap Kepala Perdagangan Internasional UNCTAD Pamela Coke-Hamilton, seperti dikutip Reuters, Selasa (5/2/2019). Dalam sebuah konferensi pers dia menegaskan bahwa implikasinya bagi seluruh sistem perdagangan internasional akan sangat negatif.
Pamela mengatakan bahwa kenaikan tarif AS dan langkah pembalasan oleh China akan memicu penurunan ekonomi karena ketidakstabilan di pasar komoditas dan keuangan. Sementara, langkah perusahaan untuk beradaptasi akan memberikan tekanan pada pertumbuhan global.
"Akan ada perang mata uang dan devaluasi, stagflasi yang mengarah pada kehilangan pekerjaan dan pengangguran yang lebih tinggi dan yang lebih penting, kemungkinan efek penularan, atau apa yang kita sebut efek reaksioner, yang mengarah ke riam langkah distorsi perdagangan lainnya," paparnya. Negara-negara yang lebih kecil dan lebih miskin, sambung dia, akan berjuang untuk mengatasi guncangan eksternal itu.
Di sisi lain, biaya yang lebih tinggi dari perdagangan AS-China akan mendorong perusahaan untuk beralih dari rantai pasokan Asia Timur saat ini. Namun, dampak pengenaan tarif itu tidak akan menguntungkan perusahaan-perusahaan AS.