Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dominasi Investor Asing Hambat UMKM Lokal

Koran SINDO , Jurnalis-Minggu, 10 Februari 2019 |12:24 WIB
Dominasi Investor Asing Hambat UMKM Lokal
Startup (Ilustrasi: India Today)
A
A
A

Suntikan dana yang nilainya sangat besar dapat membuat platform tersebut melakukan pengembangan bisnis. Di sisi lain, bank dalam negeri yang masih terkendala regulasi dan prinsip kehati-hatian masih sulit untuk menyalurkan modal ke startup.

Mengalirnya modal asing telah mengisi celah dalam bentuk modal ventura untuk membantu permodalan startup. “Sedangkan sumbangan dari sisi perpajakan selama ini masih sulit untuk diketahui datanya karena keterbatasan data pemerintah terkait investasi di sektor digital,” jelasnya.

Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara menilai, besarnya modal investor asing kepada startup lokal yang sudah menjadi unicorn sangat positif. Menurutnya, investor keuangan asing akan tetap dikontrol oleh para pendiri startup sehingga cukup hanya menjadi komisaris di perusahaan tersebut.

Investor asing dapat menjadi bagian dalam struktur organisasi perusahaan, namun tetap dalam koridor yang telah disepakati. Dengan demikian, venture capital yang menjadi investor keuangan tidak akan menjadi bagian dari manajemen operasional.

Rudiantara mencontohkan startup digital raksasa asal China yang dibangun oleh Jack Ma mendapatkan suntikan dana dari Jepang dan Amerika Serikat. Jack Ma sendiri hanya memiliki saham satu digit, sedangkan Softbank memiliki 30% dan Yahoo 20%.

“Pemegang saham pengendalinya tetap Jack Ma sebagai founder. Saya yakin, founder pada unicorns Indonesia juga akan memiliki kontrol atas aksi korporasi tertentu yang mungkin dilakukan pada masanya,” ungkapnya.

startup

Rudiantara juga menampik jika memberikan proteksi berlebihan kepada startup yang mendapat bantuan asing. Baginya, semua diperlakukan sama terutama soal pajak.

Menurutnya, apa yang terjadi di dunia offline juga terjadi di dunia online. Senada dengan Menkominfo, pengamat digital Daniel Tumiwa mengaku tidak khawatir dengan bantuan pihak asing bagi startup di Tanah Air.

Dia berharap pemerintah membuka seluas-luasnya investasi bagi investor asing, terlebih untuk sektor-sektor yang masih belum dikuasai investor lokal. “Investor itu juga kan butuh pengalaman, tidak semuanya dapat menguasai berbagai sektor.

Khusus teknologi di Indonesia juga belum ada yang ahli,” ujar Daniel. Mantan CEO OLX ini mengungkapkan, startup yang mayoritas didominasi oleh anak muda ini juga tidak sekadar mencari pendanaan.

Namun, mereka juga mencari smart money atau mencari pengalaman serta jaringan investor lain. “Investor asing dapat memberi masukan juga, apa yang harus dilakukan misalnya teknologi terbaru apa yang harus dipakai dan sebagainya. Kemungkinan suksesnya startup ini lebih cepat dan pasti,” tutur Daniel.

Jika dibandingkan dengan investor lokal yang umumnya berasal dari sektor pertambangan, Daniel mengibaratkan jika pengusaha batu bara menyuntikkan dana ke startup e-commerce, otomatis investor tersebut tidak akan memahami sistem dan startup pun tidak mendapatkan ilmu tambahan dari investor mereka.

Menurutnya, pemerintah juga harus memberikan aturan yang ketat agar investasi asing berjalan maksimal. “Fokusnya adalah bagaimana membuat aturan agar uang yang masuk ke Indonesia bertahan lama. Misalnya saja diberi keringanan pajak, tetapi dana investasi dapat ditarik dalam kurun waktu 20-30 tahun,” tandasnya.

(Ananda Nararya)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement