Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Riset: Kenaikan Tarif Ojek Online Picu Penurunan Pengguna hingga 71,12%

Rikhza Hasan , Jurnalis-Senin, 11 Februari 2019 |13:16 WIB
Riset: Kenaikan Tarif Ojek Online Picu Penurunan Pengguna hingga 71,12%
Konferensi Pers Hasil Riset Tarif Ojek Online (Foto: Rikhza/Okezone)
A
A
A

Selain itu, survei yang dilakukan terhadap 2001 responden di 10 provinsi, menunjukkan, sebanyak 45,83% responden menyatakan tarif ojol yang ada saat ini sudah sesuai. Sedangkan 28% responden lainnya menilai tarif ojol saat ini sudah mahal dan sangat mahal.

Rumayya juga menambahkan, jika ada kenaikan tarif, sebanyak 48,13% responden hanya mau mengeluarkan biaya tambahan kurang dari Rp5.000 per hari. Selain itu, 23% responden tidak ingin mengeluarkan biaya tambahan sama sekali.

Dengan adanya peningkatan tarif ojol, dinilai juga akan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pengeluaran konsumen. Pasalnya rata-rata jarak tempuh konsumen sejauh 8,8 km per hari. Dengan jarak tempuh sejauh itu, bila terjadi kenaikan tarif dari 2.200 per km menjadi 3.100 per km, maka pengeluaran konsumen akan bertambah sebesar Rp7.920 per hari.

"Bertambahnya pengeluaran sebesar itu akan ditolak oleh kelompok konsumen yang tidak mau mengeluarkan biaya tambahan sama sekali dan yang hanya ingin mengeluarkan biaya tambahan kurang dari Rp5.000 per hari. Total persentasenya mencapai 71,12%," jelasnya.

Aksi Damai di Depan Gedung DPR, Pengemudi Ojek Online Bawa Bendera Merah Putih 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement