"Sementara itu impor migas juga cenderung menurun sejalan dengan stabilnya harga minyak dunia di kisaran USD50 per barel," ujar dia.
Di sisi lainnya, laju bulanan ekspor masih lebih rendah daripada impor. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan volume terindikasi dari tren melambatnya aktivitas manufaktur mitra dagang utama seperti Jepang, Tiongkok dan Eropa.
"Meskipun beberapa harga komoditas ekspor cenderung naik seperti CPO naik 12,5% (mont to month/mtm), karet alam naik +7,2% mtm, sedangkan batubara turun 2,8% mtm," tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)