JAKARTA – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Mass Rapid Transit (MRT) tetap akan membangun koridor MRT Fase II rute Bundaran HI-Kota meski belum ada rekomendasi dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Dana hibah awal dari pemerintah pusat untuk fase II sekitar Rp9 triliun telah diberikan ke Pemprov DKI Jakarta. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Syahbandar mengatakan, pembangunan MRT fase II terus berjalan meski belum ada rekomendasi Kemensetneg terkait rencana ground breaking gardu listrik di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Menurutnya, groundbreaking merupakan satu dari tujuh paket lelang tahapan pembangunan MRT fase II. Kendati demikian, lanjut William, rekomendasi merupakan bagian penting untuk melakukan pembangunan gardu listrik sebagai pemasok aliran listrik MRT fase II, dan gardu tersebut berada di kedalaman 20 meter di bawah permukaan tanah.
Baca Juga: MRT Jakarta Tetap Bisa Beroperasi meski Belum Punya Sertifikat Tanah
“Fase II kita jalan terus. Tidak perlu tunggu ground breaking yang masuk dalam paket CP 200. Sementara kita punya CP 201 yakni pembangunan dari Bundaran HI ke Harmoni. Ada CP 202 dari Harmoni ke Glodok. Ada CP 203 dari Glodok ke Kota. Itu kita lelangkan,” kata William.
Adapun total kebutuhan fase II itu sekitar Rp25,6 triliun yang komponennya terbagi dua. Rinciannya, 51% pinjaman Pemprov DKI dan 49% dari hibah pemerintah pusat yang sumbernya sama-sama dari Japan International Cooperation Agency (JICA).
“Nah perjanjian hibah sekitar Rp9 triliun ini tahap awal agar pembangunan fase II segera dieksekusi. Sisanya nanti bertahap. Kita mulai Maret ini pembangunan fase II,” ungkapnya. Untuk Depo, pihaknya masih mencari lokasi di sekitar kawasan Ancol, Jakarta Utara yang sampai saat ini belum dapat diputuskan.
Disinggung soal dana tambahan mengingat dana pinjaman Rp25,6 triliun itu hanya untuk pembangunan dari Bundaran HI-Kampung Bandan, William enggan memberikan jawaban. “Konsepnya, kita diminta untuk melakukan studi. Terkait pilihan-pilihan lokasi. Jadi yang kita lakukan sekarang adalah mengidentifikasi beberapa potensi dari depo. Setelah itu baru kita bisa cari jalur dan dana tambahan,” katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui MRT fase II tahap pertama akan dimulai dari Bundaran HI-Kota dan kemudian nantinya ke arah Ancol, mengingat depo Kampung Bandan tidak lagi menjadi bagian dari proses ini.
Adapun rekomendasi Kemensetneg untuk groundbreaking gardu listrik di Monas, Anies mengaku sampai saat ini belum ada. Informasi terakhir yang didapat, Kemensetneg tengah mengumpulkan jawaban dari berbagai kementerian untuk menjawab rekomendasi tersebut. “Kami akan terus menyelesaikan MRT, kita ingin antar moda transportasi terintegrasi, dan integrasi rutenya, tiketnya dan pengelolaannya,” ujarnya.
(Bima Setiyadi)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)