Adapun claim ratio pada 2018 tercatat sebesar 43,2%, menurun dibandingkan tahun lalu sebesar 43,5%. Dia menuturkan, untuk asuransi harta benda mengalami pertumbuhan positif karena didorong peningkatan performa pasar properti, baik komersial maupun residensial.
Dari sisi komersial peningkatan suplai properti didorong segmen lahan industri, sementara dari sisi residensial didorong oleh segmen rumah tipe menengah. Adapun asuransi kendaraan bermotor mengalami pertumbuhan sebesar 7,8% didukung oleh penjualan kendaraan bermotor yang meningkat pada 2018.
Untuk asuransi pengangkutan, mengalami pertumbuhan positif pada 2018 dibanding tahun lalu sebesar 11,1% sejalan dengan peningkatan aktivitas perekonomian yang tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang tumbuh 5,18%, serta kenaikan volume pengangkutan barang selama 2018 sebesar 5%.
Sementara asuransi kredit mengalami pertumbuhan positif dibanding tahun lalu, sebesar 52,2%. Menurut dia, beberapa hal yang mendukung pertumbuhan tersebut antara lain komitmen pemerintah dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Penyaluran KUR hingga akhir 2018 sudah mencapai Rp120,34 triliun.