Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Reaktivasi Jalur Kereta Api Pacu Daya Saing

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 21 Februari 2019 |12:33 WIB
Reaktivasi Jalur Kereta Api Pacu Daya Saing
Kereta Api (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Program reaktivasi atau menghidupkan kembali jalur-jalur kereta api (KA) yang digulirkan oleh pemerintah cukup potensial untuk mendongkrak daya saing ekonomi daerah. Namun, program ini butuh komitmen kuat antara pusat dan daerah serta alokasi anggaran yang memadai. Sejak digulirkan pada 2015, reaktivasi jalur banyak mendapatkan respons positif dari daerah.

Mereka menunggu-nunggu program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia ini karena reaktivasi diyakini akan menciptakan konektivitas, daya saing, dan nilai tambah. Jumlah rel yang selama ini mati cukup banyak. Di Jawa Timur misalnya, rel kereta yang mati mencapai 615 km yang membentang dari Madiun hingga Bangkalan. Adapun di Jawa Tengah panjangnya sekitar 440 km, dari Semarang hingga Cepu.

Baca Juga: KAI Targetkan Penumpang Naik 7% Jadi 20 Juta di 2019

Untuk Banten dan Jawa Barat, pan jangnya sekitar 440 km mulai dari Rangkas bitung hingga Tanjung sari. Di luar Jawa, jalur rel kereta mati mencapai sekitar 111 km yang memanjang dari Sumatera Utara sampai Aceh. Awal 2019 ini, di antara jalur yang sudah dioperasikan adalah rute Bandung ke Garut. Rute lain di Jawa Barat yang tengah dikerjakan adalah Cianjur-Bandung. Selain menjadi pilihan baru jalur transportasi, rute ini digadang-gadang akan mampu menghidupkan potensi wisata daerah yang dilalui. Tak hanya di Jawa Barat, untuk pengembangan destinasi wisata di Jawa Tengah, sejak beberapa tahun lalu pemerintah juga berupaya mengaktivasi rute KA Kedung Jati (Grobogan) Tuntang (Kabupaten Semarang).

Namun, reaktivasi di rute ini berjalan lambat sehingga sampai 2019 ini proyeknya tak kunjung tuntas. Kini masyarakat di wilayah Kudus, Pati, hingga Rembang juga tengah berharap agar KA di jalur ini bisa segera dihidupkan lagi. Bupati Pangandaran Jeje Purwadinata menyambut baik rencana reaktivasi rel KA Banjar ke Pangandaran. Dia menilai jalur KA ini akan menjadi salah satu nilai jual untuk mempromosikan wisata Pangandaran ke dunia. “Pangandaran kedepan yakin akan menjadi tujuan wisata dari berbagai negara dan bisa mendongkrak perekonomian masyarakat,” kata Jeje di Pangandaran. Menurut Jeje, jika sebelumnya calon pengunjung atau wisatawan enggan datang ke Pangandaran lantaran jauh dan lamanya perjalanan, dengan keberadaan kereta api bakal meminimalisasi waktu tempuh perjalanan ke Pangandaran.

Berikan Rasa Aman dan Nyaman, Perawatan Bantalan Rel Kereta Rutin Dilakukan 

“(Dengan kereta api) Tidak ada lagi cerita calon pengunjung yang hendak berwisata ke Pangandaran mengalami macet di jalan,” ujar Bupati. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, program reaktivasi jalur akan terus digencarkan karena saat ini KA menjadi salah satu angkutan transportasi massal yang paling digemari oleh masyarakat. Selain biaya tiket yang terjangkau, waktu tempuh dengan KA juga relatif pasti. Masyarakat mulai banyak melirik transportasi kereta karena kemacetan lalu lintas terjadi di mana-mana lantaran beban jalan yang tidak seimbang lagi. Transportasi KA sangat sedikit polusi, nyaman, dan tentu aman.

“Kita upayakan reaktivasi yang tidak hanya mendukung sektor pariwisata, namun juga sektor lain untuk memenuhi mobilitas dan jangkauan masyarakat,” ujar Menhub. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, pembangunan jalur KA terus dilanjutkan sebagai upaya merajut konektivitas dan menciptakan daya saing ekonomi daerah. Dia mengungkapkan, total panjang jalur yang telah diselesaikan sejak 2015 hingga 2018 mencapai 735 km. Rinciannya terdiri atas 101,02 km (tahun 2015), 42,69 km (2016), 224,88 km (2017) dan 366,6 km (2018). Pihaknya mengaku tengah fokus meningkatkan konektivitas dan melakukan pembangunan jalur KA.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement