SEMARANG - Pemerintah menyanggupkan permintaan para nelayan Tambak Lorok, Semarang untuk membangun break water (pemecah ombak) di Kampung Nelayan. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono ketika mengunjungi proyek penanganan Banjir Rob di Wilayah Kota Semarang pada hari ini.
Menurut Basuki, jika memang secara teknis meminta untuk dibangun maka pihaknya dengan tegas akan melakukannya. Apalagi permintaan tersebut juga sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau break water oke, kalau memang secara teknis perlu pasti kita bikin," ujarnya saat ditemui di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2019).
Selain akan membangun pemecah ombak lanjut Basuki, pihaknya juga bersama Pemerintah Kota Semarang akan segera menyelesaikan pembebasan lahan seluas 8 bidang di kawasan kampung nelayan Tambak Lorok tersebut. Karena Jokowi sudah meminta kepada dirinya secara langsung agar pembebasan lahan bisa segera dilakukan.
Baca Juga: Kawasan Pemukiman Nelayan di Pontianak hingga Jayapura Dibenahi
Sebagai gambaran, tanah tersebut menjadi penghambat pembangunan kampung nelayan. Karena ada sekitar 3 rumah yang menghalangi yang nantinya akan dilakukan untuk pembangunan jalan dan taman disekitar pasar ikan (Tempat Pelelangan Ikan/TPI).
"Kampung nelayan itu saya diperintah Pak Presiden untuk membayar pembebasan, ternyata kata Pak Walikota sedang di konsinyasi, yang 8 bidang malam-malem kesana bisa itu mulai dibayar. Tapi pas dicek sama Walikota katanya sedang di konsinyasi," jelasnya.