JAKARTA – PT Bali Bintang Sejahtera sebagai perusahaan pengelola manajemen klub sepak bola Bali United menyampaikan rencana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di hadapan manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam mini expose.
”Kami akan melakukan mini expose di BEI terkait rencana IPO,” kata Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto selaku penjamin pelaksana emisi efek dilansir di Harian Neraca, Selasa (26/2/2019).
Disampaikannya, nilai saham yang dilepas kepada publik setara dengan 33% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Disebutkan, nilai pengalangan dananya bisa mencapai Rp100 miliar lebih. Nantinya, jika rencana tersebut berjalan lancar, maka Bali United akan menjadi klub sepakbola kedua di Asia yang IPO.”Yang pertama dari China, setelah IPI bisa mengalahkan kapitalisasi pasar Menchester United,” jelas dia.
Baca Juga: IPO, Perusahaan Cokelat Ini Pasang Harga Rp178-Rp198 per Saham
Sebagai informasi, kinerja keuangan Bali United ini mencatatkan aset Rp108 miliar. Sebelumnya, Chairman yang juga Owner Bali United FC, Pieter Tanuri tidak membantah dirinya berencana membawa klub bola tersebut tembus pasar modal. “Kalau sampai kami go public, tujuannya adalah memajukan sport di Indonesia. Kami sudah riset sederhana. Di Indonesia, tiga besar sumber devisa adalah batu bara, sawit, dan pariwisata. Sport tidak pernah masuk padahal di Amerika Serikat, 7% APBN-nya berasal dari industri olahraga,” ungkapnya.
Menurutnya, pasar modal dapat menjadi salah satu opsi untuk membesarkan klub bola miliknya, sekaligus industri bola nasional. Pieter menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir, sektor sepak bola nasional pun turut menunjukkan perkembangan berarti seperti jumlah penonton yang meningkat signifikan dan keberadaan pelatih yang berkualitas yang semakin banyak.