JAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Biogas hasil kerjasama antara PT Perkebunan Nusantara V dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi resmi beroperasi di Pabrik Kelapa Sawit Terantam PTPN V, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau hari ini.
“Setelah melalui banyak diskusi dan kajian, kami bersyukur pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) di PKS Terantam hasil kerjasama dengan BPPT dapat diselesaikan dan diresmikan bersama-sama,” ujar Direktur Utama PTPN V Jatmiko Krisna Santosa dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (4/3/2019).
Pembangunan PLT Biogas itu menelan nilai investasi Rp27 miliar. Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan listrik berasal dari palm oil mill effluent (POME) atau limbah cair dari pabrik kelapa sawit Terantam, dan mampu menghasilkan listrik sebesar 700 Kilo Watt (KW).
Baca Juga: Kalbar Akhirnya Miliki Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Cangkang Sawit
Jatmiko menerangkan, listrik yang dihasilkan dari pembangkit ini nantinya akan digunakan untuk operasional pabrik pengolahan kernel (inti) sawit di Tandun, yang saat ini beroperasi dengan pasokan listrik dari PLT Biogas Tandun dan supply bahan bakar fossil.
"Penerapan sawit yang lestari bukanlah menyulitkan, tapi jadi bagian dari mimpi besar PTPN V untuk menjadi contoh sukses peningkatan nilai tambah dari limbah kelapa sawit, sekaligus meningkatkan kemampuan inovasi teknologi pemanfaatan limbah cair menjadi energi listrik di Indonesia," ujarnya.