 
                JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat sudah ada sekitar 52 Kota/Kabupaten yang telah membangun jaringan gas (jargas) di Indonesia.
Direktur Gas Bumi BPH Migas Tisnaldi mengatakan, pembangunan infrastruktur jargas itu dalam rangka mengurangi impor LPG. Pasalnya impor LPG membebani keuangan negara.
Baca Juga: Investasi Jargas di Probolinggo Capai Rp97 Miliar
"Jadi, keunggulan jargas ini relatif bersih, berkesinambungan dan membuat ibu-ibu lebih nyaman karena tidak pernah ada LPG tabung, kalau habis kita mesti cari ke mana-mana. Namun, apabila Jargas 24 jam mengalir," ujarnya di Kantor BPH Migas Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Dia menuturkan, adanya jargas ini merupakan progres yang masif akan ada anggaran dari APBN dan partisipasi aktif dari badan usaha. Dan penugasan itu akan menambah jumlah jaringan gas yang ada saat ini sehingga akan kurangi impor LPG.
Baca Juga: BPH Migas Sebut 52 Kabupaten Tersambung Jaringan Gas
"Jadi, apabila sudah pakai jargas otomatis dia enggak pakai LPG," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)