JAKARTA - Pemerintah menyerap dana Rp18,05 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara, dengan total penawaran masuk Rp58,31 triliun.
Melansir dari Antaranews, Selasa (12/3/2019), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyebutkan lelang tersebut telah memenuhi target indikatif yang ditetapkan Rp15 triliun.
Untuk seri SPN03190613, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,7885%. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 13 April 2019 ini mencapai Rp3,9 triliun.
Baca Juga: Cetak Rekor, Pemerintah Raup Rp22 Triliun dari Lelang SUN
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,77 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,85%.
Untuk seri SPN12200313, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,07150%. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 13 Maret 2020 ini mencapai Rp5,26 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 6,04 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,8%.
Untuk seri FR0077, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,43793%. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp16,06 triliun.
Baca Juga: Pemerintah Incar Rp30 Triliun dari Lelang Surat Utang
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125% ini mencapai 7,4% dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,8%.
Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,84876%. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp19,43 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25% ini mencapai 7,82% dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,05%.