DEPOK – Kota Depok bakal memiliki terminal terpadu modern di kawasan Margonda. Jika tak ada aral melintang, masyarakat dapat memanfaatkan Terminal Metro Stater Depok pada 2020. Saat ini pembangunan terminal masuk tahap pengeboran tiang pancang. Terdapat 11 titik pengeboran yang akan di jadikan landasan pemasangan tiang pancang.
Total 2.000-an tiang untuk menyangga bangunan 28 lantai itu. Satu titik bor memiliki kedalaman sekitar 48 meter. “Selama tiga pekan akan dilakukan pemasangan tiang, kemudian ditumpuk balok beton. Kalau kedudukan stabil, artinya titik tersebut aman. Kalau miring berarti perlu di tambah ke dalamannya,” ujar Direktur PT Andika Investama Sumarsono Hadi di Depok kemarin. Untuk menguji beban ini diperlukan kehati-hatian sebab pemasangan tiang menjadi bagian penting dalam pembangunan.
“Tahap ini perlu diperhatikan karena berkaitan dengan kekuatan bangunan,” ucapnya. Pembangunan Terminal Metro Stater Depok sebenarnya sudah dimulai sejak Agustus 2018, namun sempat tertunda karena masih ada aktivitas lain di lokasi tersebut.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Integrasi Transportasi Jabodetabek Tak Bisa Ditunda Lagi
Pelaksana proyek tidak bisa melakukan kegiatan jika masih belum dinyatakan steril area yang akan di bangun. “Pembangunan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap persiapan sudah di lakukan. Perizinan, koordinasi dengan operator terkait juga lingkungan telah dilakukan kemudian pemagaran beton,” ucapnya.
Dalam membangun terminal modern terpadu ini pihaknya sangat memperhatikan kekuatan infrastruktur di bawah tanah. Dengan kekuatan infrastruktur bawah yang kuat maka kemampuan menahan bangunan menjadi maksimal.
“Untuk pembangunan bagian atas lebih cepat dibanding bagian bawah. Yang kami kerjakan sekarang pembangunan infrastruktur bawahnya,” kata Sumarsono. Pembangunan infrastruktur bawah tanah bukanlah tanpa kendala karena sangat tergantung kontur dan kondisi tanah yang berbeda di setiap titiknya.
Saat proses pengeboran bisa keluar air dan lumpur. Dia berharap proses pembangunan berjalan lancar dan sesuai target sehingga pada Oktober 2020 terminal dapat digunakan. “Nanti ada ruang tunggu, kantor, dan koridor -koridor. Detailnya ada di Dinas Perhubungan.
Kalau soal koridor-koridor, kami hanya menyediakan,” ujarnya. Setelah terminal rampung selanjutnya pembangunan area komersial. Selain itu, ada juga kawasan hunian pada pembangunan Terminal Metro Stater Depok senilai Rp1,3 triliun.
Hunian bakal di bangun setelah terminal dan area komersial rampung. “Target keseluruhan untuk hunian sekitar 3-4 tahun. Kami tidak boleh membangun apa pun sebelum terminal selesai,” ucapnya. Dia juga memfokuskan sarana prasarana yang menunjang teknologi modern dalam pembangunan terminal sehingga masyarakat akan terbantu dengan kecanggihan teknologi yang diterapkan.