Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laba Bersih BTN Rp2,8 Triliun, Aset Tembus Rp306 Triliun

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 28 Maret 2019 |20:07 WIB
Laba Bersih BTN Rp2,8 Triliun, Aset Tembus Rp306 Triliun
Ilustrasi Laporan Keuangan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatat hingga akhir Desember 2018 total aset mencapai Rp306,4 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp261,4 triliun. 

Pertumbuhan aset ini mencapai 17,24% atau berada di atas rata-rata industri yang tercatat 9,21%. Sementara itu kredit dan pembiayaan yang diberikan tercatat mencapai Rp237,8 triliun, meningkat dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp198,9 triliun. Kredit dan pembiayaan ini tumbuh 19,48%. 

"Angka tersebut jauh di atas rata-rata pertumbuhan yang dicatatkan industri sebesar 11,75%. Melesatnya kredit Bank BTN didorong oleh Program Satu Juta Rumah yang berhasil mendongkrak kinerja kredit perumahan," kata Direktur Utama BTN Maryono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Maryono mengatakan, perseroan telah melalui tantangan itu dengan mencatatkan kinerja positif. "Kami bersyukur telah melalui sejumlah tantangan yang menghadang selama tahun 2018. BTN dapat melaluinya dengan baik," katanya.

Baca Juga: Gandeng KBI, BTN Tampung Dana yang Berputar di Bursa Berjangka

Menurut Maryono, sejumlah tantangan itu adalah ketidakpastian perekonomian global dengan naiknya suku bunga The Fed. Kemudian kenaikan BI 7 Days Repo Rate yang tercatat sampai 6 kali dari 4,25% menjadi 6% atau sekitar 175 bps. 

Di samping itu persiapan penerapan PSAK 71 yang akan dimulai pada awal tahun 2020, bank lebih awal mencadangkan CKPN dalam jumlah yang cukup besar. Meskipun demikian, BTN dapat melalui itu dengan catatan kinerja positif pada 31 Desember 2018. 

"Kami telah menjalankan bisnis secara on the track dan prudent. Pemberian kredit kepada masyarakat tumbuh. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh. Aset perseroan meningkat. Perolehan laba perseroan positif. Secara bisnis kita on the track dan tumbuh lebih baik," ujarnya.

Dijelaskan Maryono, Bank BTN telah memiliki profile bisnis yang jelas, di mana 80% portfolio kredit BTN merupakan kredit konsumer dengan profile 90% merupakan kredit perumahan (KPR) yang menjadi core business perseroan sejak tahun 1974. 

Porsi KPR ini terbagi 56% merupakan KPR subsidi dan sisanya 44% adalah KPR Non Subsidi. Sementara untuk bersaing dengan pasar, 20% sisanya dialokasikan untuk kredit komersial. 

Kinerja kredit BTN tersebut mendorong perseroan menjadi pemimpin pasar di segmen KPR dengan menguasai 39,35% persen pangsa pasar KPR di Indonesia, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat 37%. 

"Bank BTN tetap menjadi pemimpin pasar KPR dengan pangsa pasar lebih baik dari tahun sebelumnya," tuturnya.

Baca Juga: Salurkan Kredit Rp523 Triliun, Aset BTN Tembus Rp300 Triliun

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan sepanjang 2018 tercatat Rp230,3 triliun, tumbuh 19,34% dibandingkan perolehan DPK tahun 2017. Pertumbuhan ini jauh diatas rata-rata industri yang berada di kisaran 6,45%.

Pertumbuhan DPK ini memperkuat likuiditas Bank BTN. Tercatat Liquidity Coverage Ratio Bank BTN sebesar 108,99% di atas ambang batas yang disyaratkan Bank Indonesia.

Dengan kondisi ekonomi 2018 dan antisipasi penerapan PSAK 71 serta dalam rangka menjalankan prinsip kehati-hatian usaha, BTN mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp2,8 triliun. Perolehan laba ini telah memperhitungkan kesiapan perseroan dalam penerapan PSAK 71.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement