JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menargetkan pendapatan premi asuransi jiwa tumbuh sekitar 10% hingga 20% pada 2019. Pertumbuhan tersebut didasari adanya pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Kami optimistis pendapatan premi tumbuh sekitar 10% sampai 20%. IHSG bulan Februari 2019 sudah menunjukkan perbaikan," ujar Kepala Departemen Keuangan dan Pajak AAJI, Simon Imanto di Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Sepanjang 2018, AAJI mencatat perlambatan 19,4% senilai Rp204,89 triliun. Hal itu berasal dari 59 perusahaan asuransi. Perlambatan tersebut disebabkan karena pengaruh kondisi pertumbuhan ekonomi global dan nasional saat itu. Namun, pertumbuhan hasil investasi pada kuartal empat 2018 dapat dikatakan terus meningkat, yang memberi rasa optimistis di tahun 2019.
"Ini menunjukkan IHSG sudah menguat dan industri mulai optimistis hasil investasi akan semakin membaik," katanya.
Baca Juga: Premi Asuransi Jiwa Capai Rp140,94 Triliun di Kuartal III-2018