Secara umum, Nikkei mencatat, para responden tetap optimistis tentang perkiraan bisnis pada bulan Maret, dengan 43% panelis memperkirakan kenaikan output selama 12 bulan mendatang.
Alasan optimisme, termasuk proyeksi kenaikan penjualan, ekspansi bisnis terencana, investasi kapasitas, upaya yang lebih besar pada pemasaran dan aktivitas promosi.
Bahkan, di tingkat ASEAN, PMI manufaktur Indonesia pada Maret 2019 menempati peringkat ke-4 atau mampu melampaui capaian Thailand (50,3), Singapura (47,9), dan Malaysia (47,2).
PMI manufaktur Indonesia juga lebih tinggi dari perolehan PMI manufaktur Asean sebesar 50,3.
(Dani Jumadil Akhir)