JENEWA - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyatakan, perdagangan dunia menyusut 0,3% pada kuartal keempat 2018 dan kemungkinan akan tumbuh sebesar 2,6% pada 2019. Hal ini lebih lambat dari pertumbuhan 3,0% pada 2018 dan di bawah perkiraan sebelumnya 3,7%.
Dalam perkiraan tahunannya, WTO mengatakan perdagangan telah terbebani oleh tarif-tarif baru dan tindakan-tindakan pembalasan, pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah, volatilitas di pasar keuangan dan kondisi moneter yang lebih ketat di negara-negara maju. Lembaga dunia itu memperkirakan pada September bahwa pertumbuhan 2018 akan menjadi 3,9%, turun dari 4,6% pada 2017. Demikian dikutip Antaranews, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
"Dengan meningkatnya ketegangan-ketegangan perdagangan, tidak ada yang harus terkejut dengan pandangan ini. Perdagangan tidak dapat memainkan peran penuhnya dalam mendorong pertumbuhan ketika kita melihat tingkat ketidakpastian yang tinggi," kata Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: RI Akan Gugat Uni Eropa ke WTO soal Kampanye Hitam Sawit
"Tentu saja, ada unsur-unsur lain yang berperan, tetapi meningkatnya ketegangan-ketegangan perdagangan adalah faktor utama," katanya dalam konferensi pers. "Saya pikir cukup jelas bahwa ketegangan antara Amerika Serikat dan China memainkan peran besar."
Dia menolak untuk memprediksi dampak kepergian Inggris dari Uni Eropa atau Brexit.
Meskipun volume perdagangan hanya tumbuh lambat pada 2018, nilainya dalam dolar naik 10% menjadi USD19,48 triliun, sebagian karena kenaikan 20% pada harga minyak, kata WTO.