Bank Indonesia (BI) mencatat, selama 2019 ini sudah ada hampir USD90 triliun aliran modal asing masuk ke Indonesia. Derasnya aliran modal asing ini bisa menyebabkan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) tertutupi.
Tak hanya itu, nilai tukar rupiah pun bisa terjaga karena berkurangnya permintaan akan dolar AS. BI mencatat rupiah masih mengalami penguatan sebanyak 0,9% sejak awal tahun 2019 meskipun pada pekan terakhir Februari terdepresiasi 0,5%.
"Derasnya arus modal akan membantu menutup CAD sekaligus menjaga nilai tukar rupiah," kata dia.
Kendati demikian, resesi ekonomi AS juga bisa menyebabkan tingkat ekspor Indonesia melambat akibat menurunnya permintaan global. Hal ini bisa memperdalam defisit neraca perdagangan jika impor tidak dikurangi.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia periode Februari 2019 mengalami surplus USD330 juta. Namun, meski ekspor merosot, impor mengalami penurunan tajam sehingga surplus neraca perdagangan kembali terjadi.