Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekonomi Indonesia Terus Tumbuh, Ini Buktinya

Taufik Fajar , Jurnalis-Sabtu, 13 April 2019 |21:23 WIB
Ekonomi Indonesia Terus Tumbuh, Ini Buktinya
Foto: Ilustrasi Reuters
A
A
A

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 5 tahun terakhir belum mencapai 7% seperti yang dijanjikan dalam kampanye Presiden Joko Widodo pada 2014. Namun arah perbaikan menuju pertumbuhan ekonomi yang tinggi sudah mulai terlihat. Ekonomi Indonesia tumbuh stabil ditengah berbagai kondisi perekonomian global yang tidak menentu.

Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM FEB UI Mohamad Dian Revindo mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mencapai 6,81% pada 2010, lalu perlahan-lahan turun ke 6,44% (2011), 6,10 (2012), 5,56% (2013), 5,02 (2014) dan mencapai titik terendah tahun ke 4,79% pada 2015. Kemudian secara perlahan pertumbuhan ekonomi kembali merangkak naik ke 5,02% (2016), 5,07% (2017) dan 5,17% pada 2018.

"Artinya, meskipun masih di bawah target pemerintah yang 7%, tetapi perekonomian kita perlahan lahan kembali bangkit, perlahan menguat dan stabil," kata Revindo di Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Bagi Revindo melihat pertumbuhan tidak cukup dari tinggi rendahnya angka pertumbuhan. "Kita juga perlu melihat bagaimana pertumbuhan itu dinikmati rakyat. Yang paling mudah adalah dengan melihat dampak dari pertumbuhan terhadap ketimpangan yang umumnya diukur dengan Koefisien Gini," ujarnya.

Koefisien Gini besarnya antara 0 (sangat merata) hingga 1 (sangat tidak merata). Suatu negara dikatakan mengkhawatirkan ketimpangannya jika koefisien gininya di atas 0.4. Sebelum 2011, koefisien gini Indonesia di bawah 0,4 yang berarti pemerataan cukup baik. Sejak 2012 hingga 2015 terjadi peningkatan ketimpangan dimana koefisien gini naik ke kisaran 0,41. Pada 2016, ketimpangan kembali membaik dimana koefisien gini turun ke 0,4 lalu pada 2017 dan 2018 semakin membaik dengan kembali turun ke kisaran 0,39.

"Artinya, pertumbuhan ekonomi yang pada kisaran 5% ini ternyata punya dampak yang cukup baik pada pemerataan pendapatan," tandas doktor ilmu ekonomi lulus an Lincoln University, New Zealand.

Pertumbuhan ekonomi juga mampu menciptakan kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan. Pengangguran terbuka sempat naik dari 5,94% di 2014 ke 6,18% di 2015, tetapi perlahan turun ke 5,61% di 2016, 5,5% di 2017 dan tinggal 5,34% atau sekitar 7 juta jiwa di 2018.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement