
Sementara sisa penjualan untuk produsen kaleng umum, minyak goreng serta buah dan minuman yang masing-masing porsinya 4,52%, 1,58%, dan 0,53%. Hingga Desember 2017 tercatat konsumsi kaleng nasional mencapai 240.000 ton, dimana pangsa pasar perseroan di tanah air mencapai 61,78%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2016 sebesar 60,50%.
Bicara soal segmen geografis, penjualan lokal masih mendominasi pendapatan perseroan sebanyak 99,99% dari total revenue sampai September 2018 kemarin. Beberapa pelanggan yang menyerap banyak produk Latinusa di kuartal tiga 2018 ialah PT Indonesia Multi Color Painting sebesar USD22,79 juta dan PT United Can senilai USD19,24 juta. Seperti diketahui, NIKL mengalami rugi sebesar USD,1,57 juta pada tahun 2018. Hal itu disebabkan tahun 2018 mengalami rugi kurs mencapai USD2,8 juta. Kondisi ini berbalik dibandingkan periode yang sama tahun 2017 masih membukukan laba bersih USD1,359 juta.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)