Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pergerakan IHSG Masih Dihantui Sentimen Ekonomi Global

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 29 April 2019 |09:41 WIB
Pergerakan IHSG Masih Dihantui Sentimen Ekonomi Global
Ilustrasi: Foto Koran Sindo
A
A
A

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini diprediksi akan bergerak mixed.

Pergerakan indeks masih dipengaruhi oleh sentimen dari ekonomi global dan juga laporan kinerja keuangan beberapa emiten sepanjang kuartal I-2019 yang mulai dirilis.

Analis BNI Sekuritas Dessy melihat IHSG pada pekan ini terutama saat membuka pekan berpotensi untuk menguat. Menurutnya, ini didorong sentimen positif dari Amerika Serikat (AS) seiring rilis data produk domestik bruto (PDB) AS sebesar 3,2% per kuartal pertama tahun ini.

Hal tersebut lebih tinggi dibandingkan ekspektasi para investor dan periode sebelumnya sebesar 2,2%. “Indeks Harga Saham Gabungan pekan ini diprediksi akan mengalami penguatan dalam rentang 6.309- 6.503,” kata Dessy di Jakarta, kemarin.

Baca Juga: Transaksi Harian Turun, IHSG Sepekan Lesu 0,87%

Sepanjang pekan ini, dia memperkirakan pergerakan IHSG berpotensi menguat tipis seiring minimnya sentimen data ekonomi serta rilis laporan keuangan kuartal pertama 2019 yang rata-rata sudah sesuai ekspektasi investor atau di bawah ekspektasi investor.

“Selain itu, akan ada libur tengah minggu pada Rabu (1/5) yang berpotensi membuat aktivitas perdagangan saham menjadi semakin tipis,” ujarnya. Dia mengatakan, para investor masih menunggu data domestik Indonesia, yaitu tingkat inflasi per April 2019 yang akan diumumkan pada Kamis (2/5) mendatang.

Inflasi diekspektasikan akan naik tipis dibandingkan peri - ode sebelumnya yang tumbuh 0,1% (mount on mount/MoM) atau 2,5% year on year (yoy). Sementara itu, Associate Director Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus lebih melihat potensi penurunan IHSG selama sepekan.

Menurutnya banyak sentimen penyebab pelemahan IHSG pada pekan ini. Salah satunya ke - khawatiran para pelaku pasar dan investor terhadap laporan keuangan emiten di China yang saat ini menunjukkan data kurang baik.

Hal tersebut juga merupakan salah satu dampak akibat dari perang dagang antara Amerika dan China. “Pergerakan IHSG sepertinya akan berada di 6.375-6.435 dengan potensi pergerakan mixed,” ujarnya.

Selain kekhawatiran global tersebut, stabilitas politik dalam negeri juga sedang diuji. Wajar hal ini membuat para pelaku pasar dan investor sedikit mulai waswas menyambut keputusan 22 Mei 2019 nanti.

Baca Juga: Transaksi Rp9,1 Triliun, IHSG Ditutup Melemah ke 6.468

Rasa khawatir juga didukung oleh turunnya bursa Asia serta stabilitas politik yang terganggu, hal ini menyebabkan IHSG menjadi tertekan. “Drama politik nasional semakin mirip film.

Padahal pengalaman pemilu dari 2004 hingga 2014 justru menunjukkan IHSG mengalami kenaikan tinggi sejak pemilu. Namun, baru pemilu ini saja yang menunjukkan instabilitas sehingga menyebabkan rasa khawatir,” kata Maximilianus.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement