Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pendapatan Anjlok 13,82%, Begini Upaya Krakatau Steel untuk Bangkit

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 01 Mei 2019 |17:32 WIB
Pendapatan Anjlok 13,82%, Begini Upaya Krakatau Steel untuk Bangkit
Foto: Okezone
A
A
A

Penurunan penjualan ini berpengaruh pada laba kotor sebesar USD11,75 juta, menurun dibanding periode sebelumnya sebesar USD66,79 juta. Sementara rugi operasi perseroan mencapai USD36,2 juta pada kuartal I-2019 dibanding dengan periode yang sama tahun lalu yang mencatat laba operasi USD21,2 juta. Penurunan kinerja operasi ini dipengaruhi oleh lebih tingginya biaya operasi selama periode berjalan.

“Kami akan terus menggenjot volume penjualan baja domestik diiringi peningkatan target untuk ekspor produk baja mulai tahun ini, terlebih Indonesia saat ini dapat dengan leluasa mengekspor produk baja ke Malaysia. Semoga peningkatan target eskpor ke beberapa negara dan kerja sama steel trading dengan beberapa rekanan dapat membantu menaikkan volume penjualan di tahun 2019 ini,” tambahnya.

Kondisi dan situasi pasar mulai kondusif dengan adanya peningkatan harga produk material baja di pasar masing-masing negara. Namun “Era Proteksionisme” global pada industri baja saat ini menjadi sebuah tantangan tersendiri yang juga harus dihadapi. “Dengan kebijakan perdagangan yang mulai berpihak pada pasar domestik dan dengan adanya peningkatan pendapatan Anak Perusahaan maupun afiliasi setelah restrukturisasi Anak Perusahaan Perseroan, maka kami yakin kondisi ini akan berangsur pulih dan kami dapat kembali memperbaiki kinerja kami,” pungkas Silmy.

Sebagai catatan, dari Januari hingga Desember 2018, permintaan produk baja di Indonesia cenderung meningkat dengan adanya peningkatan di sektor industri yang menggunakan material baja. Diantaranya sektor otomotif yang meningkat 7.99% dengan jumlah produksi mobil sebesar 1.152.641 unit per tahun (Gaikindo, Januari 2019). Hal ini diikuti dengan sektor konstruksi dan infrastruktur yang juga diproyeksikan akan semakin meningkat di tahun 2019.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement