JAKARTA - Kuartal pertama 2019, PT Jababeka Tbk (KIJA) membukukan total penjualan dan pendapatan konsolidasi senilai Rp584,8 miliar, meningkat 19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun, sumber pendapatan dari pilar bisnis land development & property menurun 18% menjadi Rp169,4 miliar pada kuartal I-2019 dari Rp207,7 miliar 2018, terutama karena tidak adanya penjualan properti dari Kendal dan Morotai selama kuartal I-2019. Sementara itu, pada tahun sebelumnya penjualan dari 2 lokasi tersebut menyumbang penjualan sebesar Rp48,9 miliar. Demikian seperti dilansir Harian Neraca, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Baca Juga: Letak Strategis, Kota Jababeka Banyak Diserbu Ekspatriat Asing
Pendapatan pilar infrastruktur meningkat 53% menjadi Rp395,1 miliar pada kuartal I-2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp258,7 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan sebesar 80% yang berasal dari beroperasinya pembangkit listrik PT Bekasi Power selama 3 bulan, dibandingkan dengan dampak dari status Reserve Shutdown pembangkit listrik PT Bekasi Power (BP) selama hampir 3 bulan yang mengakibatkan penurunan penjualan energi listrik kepada PT PLN (Persero).
Di sisi lain, pendapatan berulang (recurring revenue) perseroan dari pilar Infrastruktur memberikan kontribusi 68% terhadap total pendapatan pada kuartal I-2019, dibandingkan dengan kuartal I-2018 sebesar 52%.
Baca Juga: Tak Tertarik Buat Hunian TOD, Jababeka Bidik Kawasan Pelosok Indonesia
Untuk pilar leisure & hospitality membukukan penurunan pendapatan sebesar 25% menjadi Rp20,3 miliar pada kuartal I-2019. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kontribusi pendapatan dari Tanjung Lesung yang mengalami penurunan jumlah kunjungan turis/wisatawan setelah bencana tsunami yang melanda pesisir barat Banten pada akhir 2018.
Sementara itu, laba kotor Jababeka menurun sebesar 23% menjadi Rp222 miliar pada kuartal I-2019 dibandingkan dengan kuartal I-2018 senilai Rp287 miliar. Seiring dengan itu, margin laba kotor konsolidasi KIJA pada kuartal I-2019 tercatat sebesar 38%, turun dibandingkan dengan kuartal I-2018 sebesar 58%. Penurunan margin laba kotor terutama disebabkan penurunan margin yang berasal dari pilar infrastruktur dan pilar leisure & hospitality.