"Anda melihat meningkatnya ketegangan geopolitik," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group di Chicago.
Harga turun pada awal perdagangan setelah Trump mengatakan di Twitter bahwa tarif barang-barang senilai USD200 miliar akan dinaikkan pada Jumat menjadi 25%, membalikkan keputusan Februari untuk mempertahankannya pada 10% karena kemajuan dalam pembicaraan perdagangan.
Trump tampaknya membela pernyataan dia, mengutip defisit perdagangan antara Amerika Serikat dan China. "Maaf, kami tidak akan melakukan itu lagi!" cuit Trump.
Komentar tersebut mengkhawatirkan para investor tentang kemajuan pembicaraan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia dan memicu ketakutan bahwa ketegangan yang sedang berlangsung dapat mengganggu permintaan minyak global.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)