JAKARTA - Kondisi sepi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Kabupaten Majalengka perlahan akan teratasi. Mulai tahun ini, bandara baru akan melayani penerbangan untuk jamaah haji.
Keputusan tersebut diambil melalui kesepakatan tiga menteri, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Agama Lukman (Menag) Hakim Saifuddin, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Bandara Kertajati untuk Pelaksanaan Haji dan Umrah di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, kemarin.
Rapat juga dihadiri Wakil Gubernur (wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Asisten Daerah Bidang Hukum dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Jabar Dauh Achmad, Kepala Dinas Perhubungan Jabar Hery Antasari, serta Direktur Keuangan dan Umum PT BIJB Muhamad Singgih.
 Baca Juga: Bandara Kertajati Layani Penerbangan Haji dan Umrah, Menhub: Tarif Tak Berubah
Wagub Ruzhanul Ulum menyatakan, ketiga menteri telah sepakat dan memutuskan BIJB menjadi bandara keberangkatan dan embarkasi jamaah haji asal Jabar mulai tahun ini. Menurut Uu, panggilan akrab wagub, Pemprov Jabar bersama operator bandara sudah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, seperti asrama haji. Ada dua lokasi yang bisa digunakan untuk asrama, yakni di Cirebon dan Majalengka.
"Jadi, di saat ada keputusan ini kami tidak terlalu sibuk karena sudah ada persiapan. Pada prinsipnya kami siap untuk asrama," tegasnya seraya mengatakan bahwa Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan menggelar rapat koordinasi untuk menyikapi keputusan ini, Senin pekan depan.
BIJB sebelumnya juga sudah melayani penerbangan umrah. Namun, mulai tahun ini penerbangan umrah dari BIJB akan lebih dioptimalkan. "Keputusan yang kedua dari tiga menteri ini, umrah untuk wilayah Jawa Barat harus dari embarkasi Kertajati," katanya.
Menag Lukman Hakim Saifuddin mendukung penuh penggunaan BIJB untuk penerbangan haji dan umrah. Namun, Lukman menekankan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Menurut Menag, sejumlah langkah tengah dipersiapkan antara lain bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengupayakan tersedianya tempat layanan akomodasi yang berfungsi layaknya asrama haji.
 Baca Juga: Layani Penerbangan Haji dan Umrah, Bandara Kertajati Angkut 4.000 Jamaah
Selain untuk menginap jamaah sebelum pemberangkatan, tempat tersebut juga akan digunakan untuk proses bimbingan manasik haji, pemeriksaan kesehatan, pembagian living-cost, serta pembinaan kepala regu dan kepala rombongan.
"Tempat itu diperlukan karena saat ini belum ada asrama haji di sekitar Bandara Kertajati. Kemenag berharap Provinsi Jawa Barat dapat mempersiapkan tempat yang berfungsi sebagai asrama haji ini dalam waktu secepatnya," tutur Menag.
Persiapan lainnya terkait dengan perubahan rute penerbangan sebagian jamaah haji asal Jawa Barat yang sebelumnya dijadwalkan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kertajati. Kemenag mendorong Kementerian Perhubungan agar proses perizinan penggunaan Bandara Kertajati bisa segera diselesaikan.
"Maskapai, baik Garuda maupun Saudi Airline, juga diharapkan bersedia untuk menerbangkan sebagian jamaah Jawa Barat dari Kertajati ke Saudi," ujarnya. Jumlah jamaah haji dari Jabar rencananya diberangkatkan dalam 20 kloter. Untuk melancarkan perubahan titik pemberangkatan ini, dalam waktu dekat, Kemenag akan membicarakan hal ini dengan General Authority of Civil Aviation dari Saudi terkait akan adanya pesawat haji dari Bandara Kertajati yang akan mendarat di Saudi.