Lanud tersebut sesungguhnya merupakan kawasan "restricted area", namun, akhirnya memperbolehkan penerbangan sipil untuk membantu pengembangan dan pembangunan daerah. Namun pengoperasian bandara sipil tersebut tetap tidak mengurangi sisi pertahanan dan keamanan yang ada.
Bandara tersebut merupakan tempat bagi pesawat Hercules C-130 dan Super Tucano, sebagai pengganti OV-10 Bronco milik TNI AU. Lokasi bandara yang dikelilingi oleh beberapa gunung seperti Gunung Bromo, Gunung Arjuno, dan Gunung Semeru, membuat Pangkalan Udara tersebut merupakan salah satu pangkalan udara yang strategis di Indonesia.
Hingga saat ini, Lanud Abdul Rachman Saleh masih dipergunakan untuk latihan penerbangan TNI AU dan mencetak para penerbang. Jika Bandara Abdulrachman Saleh Malang tersebut berubah status menjadi bandara internasional, maka, slot atau jatah waktu yang dipergunakan untuk berlatih, akan jauh berkurang dibanding saat ini.
Sesungguhnya, beberapa tahun lalu ada rencana untuk membangun bandara bertaraf internasional di wilayah Malang Selatan. Pada 2016, akan dibangun Bandar Udara Internasional Purboyo di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, namun gagal untuk dilanjutkan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)