Kata Arvin, perseroan juga menggelar RUPSLB yang memutuskan untuk menerbitkan MTN senilai Rp200 miliar hingga Rp250 miliar. Surat Utang jangka pendek itu diharapkan diterbitkan pada kuartal III 2019.“Rencananya, dana hasil penerbitan MTN akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan terafilliasi yang tengah mengembangkan dua perumahan tapak dan satu high rise,” papar dia.

Tahun ini, perseroan membidik marketing sales sebesar Rp600 miliar. Salah satu upaya untuk mencapai itu adalah perusahaan tengah menambah satu proyek baru dan menggarap empat proyek existing, seperti Bukit Cimanggu City, Metro Cilegon, Bellevue Place dan Bhuvana, serta villa. Dengan berbagai proyek yang dikerjakan, perseroan optimis dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan di tahun ini.
Menurut Arvin, tahun ini perusahaan memproyeksikan net profit bisa tumbuh 10% dibandingkan dengan tahun lalu. Kemudian untuk memenuhi target penjualan sebesar Rp600 miliar, lanjutnya,GPRA akan terus berupaya dengan kerja sama baik dengan perbankan maupun dengan agen properti.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)