Merespons rencana FASW bakal diakuisisi SCG, mendorong pelaku pasar modal untuk mengoleksi saham FASW. Kata analis Oso Sekuritas, Sukarno Alatas, walaupun harga saham FASW berpotensi menurun karena aksi korporasi ini, prospek jangka panjang FASW masih baik. Mengingat kinerja kuartal I-2019 FASW mencatatkan pertumbuhan laba bersih 28% secara year on year (yoy) menjadi Rp419,7 miliar.
Menurutnya, pergerakan teknikal saham FASW dalam tren jangka panjang masih naik. Tapi untuk jangka pendek, saham FASW bergerak konsolidasi dengan kecenderungan menurun. Prospek ke depannya, potensi konsumsi kertas akan terus menunjukkan pertumbuhan karena kebutuhan akan kertas kemasan akan semakin meningkat.
Sementara analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai FASW masih menarik dicermati walaupun nanti nilai sahamnya turun. Namun untuk prospek nanti akan kembali baik karena kinerjanya. Secara teknikal William menjelaskan pergerakan saham FASW cenderung sideways. Namun ada potensi menguat untuk jangka panjang. Untuk saat ini William merekomendasikan investor untuk beli dengan target harga Rp8.500.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)