JAKARTA – Produsen semen asal Thailand, Siam Cement Group (SCG) mencatatkan keuntungan senilai Rp19,59 triliun atau USD1,39 miliar (kurs Rp14.144) selama 2018. Nilai tersebut menurun sebesar 19% secara tahunan yang disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global. ”Penurunan ini dikarenakan ketidakpastian ekonomi global, yang utamanya disebabkan oleh perang dagang, pasar minyak yang tidak menentu, dan penguatan Baht Thailand, sehingga mempengaruhi kinerja SCG secara keseluruhan," kata President and CEO of SCG Roongrote Rangsiyopash dilansir dari Harian Neraca, Senin (4/2/2019).
Meskipun keuntungan menurun, lanjutnya, perusahaan berhasil membukukan pendapatan tumbuh 6% year on year menjadi Rp209,36 triliun atau USD 14,80 miliar. Sebagai informasi, secara keseluruhan hasil kinerja SCG pada 2018 menunjukkan penurunan keuntungan dari bisnis kimia dan sedangkan bisnis packaging menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan konsisten, dan bisnis cement-building materials mengalami prospek yang menguntungkan.
Baca Juga: Naik 11%, SCG Bukukan Pendapatan Rp52,41 Triliun
SCG saat ini sedang berupaya mendorong dua strategi utama pada 2019, yaitu berfokus pada stabilitas keuangan (financial stability) dan manajemen pertumbuhan jangka panjang (long-term growth management) dengan menawarkan solusi terpadu dan model bisnis baru yang memanfaatkan teknologi digital dan deep technology, serta berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan startup terkemuka di berbagai kawasan dan pusat litbang di seluruh dunia.