Suprajarto menambahkan, nantinya sisa laba bersih yang sebesar Rp16,1 triliun ditetapkan sebagai saldo modal ditahan. Nantinya dengan uang sebesar itu diharapkan mampu memenuhi ekspansi usaha BRI ke depan.
“Sebesar 50% atau Rp 16,1 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan," ucapnya.
Baca Juga: Laba Bersih BRI Naik 10,42% Jadi Rp8,20 Triliun
Suprajarto menambahkan besarnya porsi dividen yang diberikan karena kondisi permodalan masih cukup tinggi. Sehinga menurutnya tidak diperlukan pencadangan permodalan.
"Kemudian juga cadangan-cadangan yang lain masih cukup sehingga 50% dari laba ditahan bisa cukup untuk dukung ekspansi bisnis ke depan," jelasnya.
(Rani Hardjanti)