JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) menilai dua bandara di Kalimantan siap mendukung jika Ibu Kota negara dipindah ke Palangkaraya. Dua bandara tersebut berada di Pontianak dan Palangkaraya.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, pemindahan Ibu Kota negara ke Kalimantan bisa meningkatkan traffic. Untuk itu, Angkasa Pura II mendukung jika memang Kalimantan yang ditunjuk.
"Kita ada dua bandara di Kalimantan yaitu Pontianak dan Palangkaraya. Ada juga beberapa bandara lain yang berpotensi dikerjasamakan. Pola distribusi traffic akan naik. Pusat pemerintahan bergeser akan memperkaya distribusi traffic," ujarnya di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Baca Juga: Mana Lebih Layak Jadi Ibu Kota Baru, Kaltim atau Kalteng?
Dia menerangkan, Angkasa Pura II saat ini tengah menjadi operator di bandara pemerintah. Dengan skema pengelolaan bandara pemerintah, AP II mengelola Bandara Palangkaraya dengan luas 340 hektare (ha).
"Kapasitas bandara itu 3 juta. Kalau modal dasarnya sudah sangat siap (melayani Ibu Kota baru)," tuturnya.
Baca Juga: Kepala Bappenas: Pemindahan Ibu Kota Perlu Biaya Rp466 Triliun
Menurutnya, dengan waktu 5-7 tahun ke depan, desain perluasan terminal hingga pengembangan ultimate di terminal Cilikriwut sangat mendukung. Hanya saja, jika ditanya kesiapan bandara sekarang tentu potensinya masih terbatas.
"Sekarang Palangkaraya memang jadi hub tarffic dikarenakan dari luar pulau dan dari Kalimantan ke daerah. Kalau kita lihat ke depan kita tetap optimis dengan posisi Angkasa Pura II tetap tumbuh pola ini akan sangat berwarna," tuturnya.
(Rani Hardjanti)