Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ratusan Toko Online Ditutup karena Bermasalah

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 22 Mei 2019 |10:15 WIB
Ratusan Toko Online Ditutup karena Bermasalah
Belanja online (Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

Pengamat digital, Heru Sutadi mengatakan, tidak semua penyedia layanan e-commerce bisa hidup, baik yang menggunakan blog gratisan, jejaring sosial, media sosial, maupun marketplace . Selain marketplace, persoalan utama adalah banyaknya penipuan, baik kesalahan dalam harga yang berbeda, barang tidak dikirim, maupun kualitas jelek. Menurut dia, bisnis marketplace juga memiliki masalah, misalnya kualitas barang tidak sesuai gambar, ukuran yang tidak sesuai, dan juga orisinalitas barang yang bermerek. ”E-commerce intinya adalah bisnis kepercayaan. Ini harus dijaga. Kalau tidak ada kepercayaan, ya tinggal tunggu waktu akan mati secara perlahan atau bahkan bisa cepat bubar,” ujar Heru.

Peningkatan Transaksi Ramadan

Di sisi lain, Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan, momen Ramadan memiliki pengaruh terhadap perilaku belanja online masyarakat yang semakin meningkat. Perubahan perilaku konsumen ini juga terlihat dari peningkatan belanja di Shopee. Menurut Handhika, di awal minggu Ramadan 2019, Shopee mencatatkan peningkatan transaksi hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu. Pertumbuhan ini diprediksi akan terus meningkat pascapenerimaan THR mendatang.

”Kami juga mengapresiasi respons positif masyarakat terhadap kampanye-kampanye Shopee sehingga terpilih sebagai e-commerce favorit untuk membelanjakan THR-nya berdasarkan hasil survei yang dilansir Snapcart pada awal bulan ini,” jelas Handhika dalam siaran persnya kemarin

(Hafid Fuad/Rakhmat Baihaqi)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement