Mengenai diferensiasi tarif, Dirjen Budi mengakui bahwa kebijakan ini cukup efektif dalam mengajak masyarakat untuk menyeberang siang hari. Ira Puspadewi pun mengamini ucapan Dirjen Budi tersebut meski menurutnya diferensiasi harga tak hanya single factor menurunnya pemudik saat malam hari.
"Kami berterima kasih dalam proses ini karena sudah di engage sejak awal oleh Kemenhub dan dialogis dalam prosesnya. Seperti kata Pak Dirjen untuk sekarang yang terpenting adalah pelayanan terhadap publik," kata Ira.
Ira menyebutkan mengenai diferensiasi tarif ini terjadi gejala anomali yakni pada Kamis (30/5/2019) yang lalu, jumlah pemudik pada malam hari justru lebih rendah jumlahnya daripada malam hari.
"Pada H-6, di ASDP itu belum pernah terjadi di mana mudik yang pulang malam lebih sedikit daripada yang siang. Pada hari itu yang menyeberang siang lebih tinggi 30% daripada yang malam. Namun tidak hanya karena faktor diferensiasi harga saja, namun karena hari Jumat nya adalah ‘hari kejepit’ kemudian ada efek dimana masyarakat memahami awalnya ada konsep ganjil genap yang siang tidak diberlakukan jadi berangkatnya siang," pungkas Ira.
(Baca Juga: BPJT Minta Pemudik Jaga Kecepatan di Tol Trans Sumatra)
(Rani Hardjanti)