Terjebak dalam berbagai persoalan budaya, birokrasi pemerintahan, perizinan usaha dan infrastruktur. Terkait hal tersebut Menteri Syafruddin meminta para Saudagar Bugis Makassar mengembangkan jiwa entrepreneuship dengan memadukan kemajuan teknologi dan kearifan lokal untuk memenangkan kompetisi global.
"Tantangan bagi para Saudagar Bugis Makassar adalah mengembangkan jiwa entrepreneruship yang bertumpu pada ilmu pengetahuan dengan keunggulan kreatifitas dan inovasi sehingga mampu mengembangkan ekonomi lokal dan internasional serta memenangkan kompetisi global," ujarnya.
Baca Juga: Menpar: 2020, Ekonomi Indonesia Bergantung pada Pariwisata Bukan Migas
Syafruddin yakin para Saudagar Bugis dan Makassar mampu mengatasi tantangan dan perubahan zaman yang sedang terjadi saat ini serta memenangkan setiap persaingan yang ada. Sebab para Saudagar Bugis Makassar telah dikenal lama tangguh dalam mengahadapi setiap tantangan dengan memegang teguh dan menjunjung tinggi nilai kearifan lokal.
" Kita harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Sipakatau Sipaka Lebbi (saling menghargai dan saling menghormati) dan berpegang teguh pada prinsip Mali Siparappe-Rebba Sipatokkong Malilu Sipakainge (hanyut saling menolong, jatuh saling menegakkan, khilaf saling mengingatkan," tegas Syafruddin.
(Feby Novalius)