JAKARTA - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri puncak peringatan Hari Koperasi pada 12 Juli 2019 di GOR Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Mengusung tema “Reformasi Total Koperasi di Era Industri 4.0’, perayaan Harkopnas diperkirakan akan dihadiri sekitar 20.000 masyarakat koperasi dan stakeholders koperasi dari seluruh Indonesia.
Peringatan Hari Koperasi 2019 dirayakan secara agak berbeda. Untuk pertama kali, puncak peringatan Harkopnas digelar di Ibu Kota Kabupaten, yaitu Kota Purwokerto, Ibu Kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Selama ini, puncak peringatan Harkopnas selalu diselenggarakan di Ibu Kota Provinsi.
Selain terobosan baru memilih Kota Kabupaten, kegiatan Harkopnas 2019 juga bervariasi dan berlangsung dalam periode cukup lama, 8 bulan, yaitu dari Bulan Maret hingga Oktober 2019. Perayaan puncak Harkopnas 2019 juga sangat kental dengan warna milenial serta bernuansa budaya dan kearifan lokal.
Baca Juga: Ingin Koperasi di RI Maju, Menkop: Reformasi Total
“Dekopin dan Pemerintah (Kemenkop dan UKM) selalu berupaya agar Hari Koperasi yang dirayakan setiap tahun menjadi wadah konsolidasi segenap stakeholders gerakan koperasi nasional. Lebih dari itu, Harkop merupakan momentum tahunan sebagai upaya secara terus-menerus mempromosikan koperasi sebagai sistem ekonomi berkeadilan yang menyejahterakan,” ujar Ketua Harkopnas 2019 Pahlevi Pangerang, dikutip dari Antaranews, Senin (24/6/2019).
Presiden Jokowi selalu hadir dalam acara puncak peringatan Harkopnas, yaitu di Jambi tahun 2016, di Makassar tahun 2017, dan di Banten tahun 2018. Dijadwalkan, Kepala Negara akan menyampaikan amanatnya di hadapan sekitar 20.000 masyarakat koperasi dari seluruh Indonesia yang akan memadati area di dalam dan di seputar GOR Satria, Puwokerto.
Baca Juga: Kemenkop Restrukturisasi Pinjaman Koperasi yang Terdampak Bencana Alam
Pada mulanya, Dekopin menetapkan Kota Semarang sebagai tuan rumah setelah mendapat lampu hijau dari Pemda Jawa Tengah dalam Rakernas Dekopin di Semarang, pada Oktober 2018. Belakangan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengusulkan Kota Purwokerto menggantikan Kota Semarang.
“Pak Gubernur memiliki beberapa pertimbangan penting dan menarik. Pertama, Kota Purwokerto memiliki sejarah dan potensi besar di bidang ekonomi, wisata, budaya, dan kearifan lokal. Pemda Jawa Tengah ingin mengangkat Kota Purwokerto dengan memperbanyak event berskala nasional dan internasional. Salah satunya, dengan menjadi tuan rumah Harkopnas 2019. Kedua, pencetus koperasi pertama Indonesia, Raden Ngabei Ariawiraatmadja, berasal dari Purwokerto,” ujarnya.
Beberapa alasan dan pertimbangan yang disampaikan Gubernur Jateng pun disetujui dalam Rapat Pimpinan Paripurna Dekopin pada Desember 2018. Apalagi, Pemda Jateng menjamin bahwa Pemda Kabupaten Banyumas sudah berpengalaman menggelar berbagai kegiatan berskala nasional dan internasional.
Keputusan RPP Dekopin itu kemudian dikukuhkan dalam Rakernas Dekopin pada Januari 2019 di Palembang. Selain beberapa pertimbangan Pemda Jateng itu, gerakan koperasi juga ingin memberikan apresiasi terhadap jasa dan ketokohan salah satu putra terbaik Purwokerto, Raden Ariawiraatmadja, sebagai pencetus dan pendiri koperasi Indonesia pertama dengan mendirikan bank simpan pinjam bernama “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto’ di Leuwiliang, Purwokerto, tahun 1895.
Bank simpan pinjam itu adalah embrio kelahiran Bank Rakyat Indonesia (BRI). Berdiri pada 16 Desember 1895, kelahiran lembaga keuangan tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari kelahiran BRI. “Pimpinan Paripurna Dekopin dan Rakernas Dekopin menyambut positif dan mendukung penuh visi dan misi Gubernur Jateng memoromosikan Kota Purwokerto, salah satunya melalui acara puncak Harkopnas 2019.
Dengan menetapkan Purwokerto, Dekopin juga ingin memberikan penghargaan yang tinggi kepada pendiri koperasi pertama di Indonesia, Raden Ariawiraatmadja.
(Feby Novalius)