Perbedaan itu kata dia dalam bentuk gap (ketimpangan) pembangunan antardaerah, di mana ada yang pertumbuhannya tinggi karena sumber daya alam yang besar seperti minyak dan gas, tambang nikel perkebunan dan sebagainya, sementara daerah lain terbatas.
“Konektivitas melalui perbaikan dan penambahan infrastruktur darat, laut dan udara adalah kunci untuk membangun pemerataan pembangunan melalui daya pacu keunggulan kompetitif dan komparatif di masa mendatang,” ucapnya.
Baca Juga: Kemenperin Optimistis Momen Lebaran Dorong Industri Manufaktur
Dia menambahkan, percepatan infrastruktur dan energi yang masif akan membuat kondisi geografis strategis dan potensi komparatif menjadikan Sulteng sempurna menjadi daerah pusat pertumbuhan.
“Insya Allah, bila kita bekerja secara sungguh-sungguh, optimis Sulteng bisa terwujud sebagai daerah maju berbasis sentral strategis komoditas olahan dan hilirisasi berbasis keunggulan daerah/Kabupaten yang pada akhirnya akan membawa kesempatan kerja peluang usaha jauh lebih baik dari sekarang,” katanya. (iNews.id)
(Dani Jumadil Akhir)