Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Daftar Kota Termahal bagi Ekspatriat

Koran SINDO , Jurnalis-Minggu, 30 Juni 2019 |13:17 WIB
Daftar Kota Termahal bagi Ekspatriat
Ilustrasi Kota di Asia Termahal bagi Ekspatriat (Foto: Koran Sindo)
A
A
A

Sementara itu, biaya nongkrong di Mexico City naik 40% pada periode yang sama. Begitu juga di Warsawa dan Johannesburg, masing-masing naik dari USD95-98 dan USD49-71. “Sebagian kota di AS memanjat naik pada tahun ini akibat menguatnya nilai mata uang dolar.

New York, kota paling sibuk di Amerika Utara, naik empat peringkat menuju posisi kesembilan. San Fransisco yang kini berada di posisi ke-16 meloncat 12 peringkat, sedangkan Los Angeles meloncat 17 peringkat ke posisi 18.

Washington D.C., Miami, dan Boston masuk jajaran 50 besar. Sementara itu, Portland, Oregon, dan Winston Salem merupakan kota termudah bagi ekspatriat di AS. Dubai berada di posisi ke-21, sedangkan London ke-23.

Di Amerika Selatan, kota-kota besar di Brasil, Sao Paolo dan Rio de Janeiro, jatuh 22 peringkat. Mercer menyatakan biaya hidup di Singapura mengalami kenaikan, terutama harga rumah.

“Singapura tetap menjadi jembatan penting dunia dan kawasan untuk bisnis multinasional sehingga menarik talenta papan atas dan dituntut bisa memberikan akomodasi, produk, dan layanan berkualitas tinggi,” ungkap Mercer.

Kepala Praktik Mobilitas Asia Timur Tengah dan Afrika Mercer, Mario Ferraro, mengatakan tenaga asing juga banyak yang berkeinginan bekerja di Singapura, menyusul tingginya investasi langsung dari luar Singapura dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, meskipun biaya hidupnya tinggi.

Pasalnya, upahnya juga tinggi. Mercer juga menyatakan perusahaan multinasional raksasa mengirimkan karyawannya ke luar negeri. Sekitar 65% perusahaan di seluruh industri dan negara menyatakan menggunakan program mobilitas untuk meningkatkan strategi ketenagakerjaan.

Apalagi, saat ini, batas antar negara di dunia sudah mulai “kabur”. Mercer berharap survei ini dapat membantu perusahaan multinasional dan pemerintah dalam menentukan upah bagi karyawan mereka yang bekerja di luar negeri.

Mercer telah menganalisis 200 biaya kehidupan yang merefleksikan kebutuhan ekspatriat di berbagai kota di dunia, terutama biaya akomodasi.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement