NEW YORK–Selama dua tahun berturut-turut Hong Kong dinobatkan sebagai kota termahal bagi ekspatriat. Fakta lain yang mencengangkan, banyak kota lain di Asia dari sisi kemahalan biaya hidup ini melampaui kota-kota di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Delapan dari 10 kota termahal bagi ekspatriat berada di benua ini. Daftar itu dirilis Mercer beberapa waktu lalu. Tokyo berada di urutan kedua setelah Hong Kong, sedangkan Singapura naik ke posisi ketiga. Seoul juga naik ke posisi keempat hingga menggeser Zurich ke posisi kelima.
Shanghai berada di posisi keenam, Ashgabat ketujuh, Beijing kedelapan, dan Shenzhen kesepuluh. Kota lain di luar Asia yang masuk 10 besar ialah New York yang berada di posisi kesembilan, naik empat peringkat dibanding setahun sebelumnya.
Pendatang baru yang membuat kejutan ialah Ashgabat. Kota Turkmenistan itu naik dari posisi ke-43 dalam 12 bulan terakhir. Hal itu diduga kuat akibat inflasi harga konsumen. Sejauh ini, Mercer tidak menjelaskan alasan di balik kenaikan peringkat Ashgabat.
Baca Juga: DKI Anggarkan Rp75 Miliar untuk Tata Trotoar di Jakpus
Namun, menurut Dana Moneter Internasional (IMF), inflasi harga konsumen di Turkmenistan diperkirakan akan mencapai 9% pada tahun ini. Sebaliknya dari Ashgabat, beberapa kota mengalami penurunan biaya hidup dan peringkat.
Adapun kota termurah bagi ekspatriat adalah Tunis. Disusul Tashkent, Karachi, Bishkek, Windhoek, Banjul, Islamabad, Tbilisi, Skopje, dan Managua. Mercer menyatakan biaya hidup ekspatriat ditentukan berbagai faktor, tak terkecuali fluktuasi nilai mata uang, biaya inflasi barang dan jasa, dan biaya akomodasi.
Menurut Mercer, Asia mendominasi posisi 10 besar akibat harga tanah yang mahal. Dengan pasokan yang sedikit dan penawaran yang banyak, harga properti di Hong Kong meledak hingga tidak terjangkau.
Pemerintah Hong Kong berencana membangun pulau buatan senilai USD80 miliar untuk mengatasi krisis tersebut. Mercer menganalisis beragam data, mulai dari harga pakaian, makanan, sewa rumah, hingga hiburan.
Baca Juga: JIRE, Upaya Terkini Pengurangan Emisi di Indonesia
Menu Bic Mac dari McDonald paling mahal ada di Zurich, yakni senilai USD15. Hong Kong menjadi tempat termahal untuk bahan bakar minyak (BBM) dan secangkir kopi, sedangkan London untuk harga bioskop.
“Biaya hidup telah mengalami perubahan di berbagai kawasan,” ungkap Mercer.
Pernyataan Mercer bukan tanpa alasan. Delapan dari 17 kota China yang disurvey Mercer mengalami kenaikkan harga untuk barang-barang tertentu dalam lima tahun terakhir.
Hal ini berkaitan dengan adanya pertumbuhan ekonomi. Biaya nongkrong di China, yakni dua tiket bioskop, dua steak,dan dua kopi, naik dari USD136 menjadi USD163 dalam 10 tahun terakhir.