JAKARTA – Presiden Joko Widodo sempat melontarkan wacana akan menggaet milenial alias anak muda untuk duduk di kursi kabinet. Mengomentari hal tersebut, dari kalangan pengusaha menilai nantinya menteri yang akan bersama Presiden harus mempunyai keahlian di bidangnya.
"Kemudian pertimbangan politis juga. Seperti harus akomodasi banyak parpol. Apalagi, pak Jokowi ingin merangkul sebanyak-banyaknya supaya kabinet bisa jalan lebih cepat," ujar Ketua Komite Tetap Ketenagakerjaan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bob Azzam, di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Dia menuturkan menteri muda memang ada pertimbangan yang sifatnya politis, ada yang pertimbangan teknis. Memang bidang itu perlu digawangi oleh menteri muda karena pentingnya.
Baca Juga: Jokowi Butuh Penyegaran di Kabinet Kerja Jilid II
"Cuma yang kita perhatikan jangan sampai menteri muda menyebabkan adanya dualisme, dan birokrasi tidak berjalan lancar. Ya itu yang harus dilihat ya," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, apabila menteri muda itu terlaksana, maka dirinya mengusulkan dari kalangan profesional. Misalnya kalangan bisnis, yakni Kadin dan Apindo.
"Supaya sense of business nya ada. Dan komunikasi dengan dunia bisnis bisa lebih baik. Tentunya harapan kita seperti itu," pungkas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menutup kemungkinan akan melakukan perubahan struktur kabinet, jika kelak ia kembali terpilih memimpin negara periode 2019-2024. Hal dimaksud Jokowi ialah membentuk kementerian baru yang dianggap perlu.
"Ya, tentu saja (perubahan kabinet). Mau ditembak arahnya ke situ kemungkinan yang dibutuhkan juga berbeda. Bisa juga ada Kementerian Ekspor, Kementerian Investasi. Disesuaikan kebutuhan negara. Kenapa tidak? Kemudian berkaitan dengan kabinet juga disesuaikan dengan kebutuhan itu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 29 April 2019.
Baca Juga: Menko Luhut: Presiden Jokowi Disenangi Pemimpin Dunia di KTT G20
Presiden Jokowi menginginkan adanya menteri berusia muda alias milenial dalam rangka regenerasi. Usia muda yang disasar adalah 20-30. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak potensi muda yang patut diberi kesempatan memberi sumbangsih untuk Negara.
“Biar yang muda-muda bisa belajar kepemimpinan negara. Mungkin yang banyak 30-40. Tapi yang muda seperti yang 25-30, kenapa tidak sih," tutur Jokowi.
(Rani Hardjanti)