YOGYAKARTA - Perum Damri menyebutkan tanpa menggunakan kondektur, pendapatan bus rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta naik hingga 40%.
"Sistem tiket elektronik Damri merupakan kebijakan penting Damri untuk mengendalikan pendapatan. Ternyata tanpa helper on board (kondektur), pendapatan bus Bandara Soekarno-Hatta meningkat per harinya, bahkan hingga mencapai 40 persen," kata Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin seperti dikutip Antaranews, Sabtu (6/7/2019).
Pernyataan tersebut menyusul unjuk rasa pengemudi Damri Bandara Soekarno-Hatta yang berlangsung Jumat 5 Juli dengan tuntutan para kondektur lama diposisikan kembali di dalam bus.
Baca Juga: Sopir Mogok, Hanya 14 Damri Beroperasi di Bandara Soetta
Setia mengatakan dirinya langsung menemui mereka dengan maksud menjelaskan kebijakan perusahaan dan untuk mendapatkan titik temu.
Damri menetapkan kebijakan terkait kondektur sebagai berikut, yakni perusahaan sedang dan terus mengembangkan dan melaksanakan penggunaan sistem tiket elektronik (electronic ticketing system).
"E-tiket bukan hanya merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Teristimewa di lokasi Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II sudah sedemikian gencar dengan digitalisasi, kebijakan Damri tentunya selaras dengan kebijakan AP II dan tuntutan zaman," kata Setia.
Baca Juga: Alasan Sopir Damri Trayek Bandara Soetta Mogok Kerja
Kedua, dengan sistem e-tiket, layanan kondektur di dalam bus (on board) sudah tidak diperlukan, namun perlu digarisbawahi bahwa layanan mereka tidak pernah dihilangkan.
Layanan kondektur dipindahkan dari dalam bus (on board) ke luar bus (off board).
"Sesuai dengan fungsinya, para kondektur Damri disiagakan untuk membantu pelanggan Damri di titik-titik pemberangkatan dan titik-titik kedatangan. Dengan demikian tidak ada pengurangan layanan Damri dengan adanya perpindahan posisi kondektur," katanya.