"Pernyataan The Fed (yang arah kebijakan monternya) dovish itu kan mengakibatkan adanya penurunan suku bunga atau yield obligasi yang cukup signifikan. Nah itu dia artinya kan harus kita sesuaikan juga," terangnya.
Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Loto Srinaita Ginting menambahkan, saat ini imbal hasil yang ditawarkan pemerintah dalam surat berharga negara masih di kisaran 7%.
Kendati demikian, jika imbal hasil SBN semakin turun, maka beban bunga yang dibayarkan pemerintah juga bisa semakin turun, sehingga bisa digunakan dalam pembangunan.
"Jadi kalau biaya bunga tidak sebesar yang dianggarkan, maka dapat digunakan untuk pembangunan dan pengeluaran non produktif, sehingga dari sisi pemerintah jika imbal hasil turun, maka cost borrowing atau biaya bunga yang dibayarkan pemerintah bisa berkurang dan bisa digunakan pembangunan lainnya" katanya.
(Feby Novalius)