Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dikritik Terlalu Bergantung pada Negara Lain, Ini Pembelaan Sri Mulyani

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 16 Juli 2019 |12:57 WIB
Dikritik Terlalu Bergantung pada Negara Lain, Ini Pembelaan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah ungkapan jika pemerintah terlalu bergantung pada negara lain untuk mendonngkrak pertumbuhan ekonomi. Hal ini menjawab pernyataan Indef jika Indonesia terlalu bergantung pada negara lain.

 Baca Juga: Boediono Cermati Pidato Jokowi: Pahit tapi Hasilnya Luar Biasa

Mantan Direkutur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, bukan hanya Indonesia saja yang terlalu bergantung pada negara lain. Sebab seluruh negara di dunia saling ketergantungan baik dari sisi hubungan bilateral maupun hubungan dalam menciptakan perdamaian dunia.

“Kemudian catatan kedua dari pendapat Esther (Indef) ketidaktergantungan Indonesia dengan negara lain. Sharing satu dunia yang sama, bumi yang sama jadi globalisasi dan saling membutuhkan adalah suatu keniscayaan,” ujarnya dalam sebuah diskusi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (16/7/2019).

 Baca Juga: Pidato Jokowi dan Indonesia Diharapkan seperti The Hobbit Ambil Peranan Penting

Lagipula lanjut Sri Mulyani, pada saat pendirian negara Indonesia ini memiliki misi untuk menciptakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi hingga kesejahteraan. Misi tersebut bahkan telah tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

“Waktu Indonesia didirikan pun kita punya ambisi untuk menciptakan perdamaian dunia berdasarkan kesejahteraan, kedamaian menciptakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi. itu saja sudah menggambarkan bahwa kita itu memiliki cita-cita yang mewakili Indonesia,” katanya.

Lalu Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga ingin membantah jika Indonesia sebagai negara kecil sering diremehkan oleh negara lainnya. Menurutnya, Indonesia mempunyai kapasitas untuk menjadi negara besar dan terpandang karena saat ini Indonesia masuk kedalam anggota G-20.

"Tadi juga mengatakan seolah-olah Presiden Jokowi sebagai pemimpin negara kecil yang diremehkan dunia. Itu juga perlu dikoreksi karena di dalam banyak hal Indonesia sebagai negara G-20 kita bisa secara cukup influential berperan mendukung pengambilan kebijakan,” katanya.

Meskipun begitu, wanita yang kerap disapa Ani itu mengapresiasi kritikan yang dilayangkan kepada pemerintah. Dirinya berharap, bisa berdiskusi lebih lanjut untuk mendapatkan masukan mengenai arah kebijakan peerintah ke depan.

“Jadi mungkin saya nanti Indef kita boleh bertukar pikiran seperti kata Pak Didik we are talking about policy and the nature of Indonesia. Dan kita boleh bicara tentang banyak hal tapi tidak personalize dan tidak boleh berdasarkan landasan pada kebencian atau hate," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement