Dia mengatakan, pihaknya telah berusaha mengurangi gelembung gas, namun pada Minggu (14/7) lalu justru makin banyak. “Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan SKK Migas, Ditjen Migas, dan instansi terkait dalam pengendalian kejadian tersebut,” kata Ifki.
Proyek dengan alokasi biaya USD85,4 juta dengan potensi cadangan minyak dan gas yang besar mencapai 4 MMBO dan gas 21,2 BSCF direncanakan berproduksi akhir September 2019.
Lapangan YY diharapkan menyumbang tambahan produksi minyak sebesar 4.065 BOPD dan gas bumi mencapai 25,5 MMSCFD di kepala sumur. Produksi dari Lapangan YY akan digunakan seluruhnya untuk kepentingan dalam negeri.
(Feby Novalius)