NEW YORK - Mata uang kripto milik Facebook, Libra dikritik tajam oleh anggota DPR Amerika Serikat. Mereka acap kali merujuk pada apa yang disebut sebagai kegagalan perusahaan media sosial ini untuk melindungi informasi penggunanya.
Anggota Komite Perbankan Senat bertanya kepada David Marcus, kepala proyek Libra Facebook, bagaimana perusahaan akan digunakan untuk menciptakan Libra, sebuah mata uang kripto yang oleh Facebook digambarkan akan memungkinkan transfer dana lintas perbatasan dan murah.
Baca juga: Facebook Luncurkan Mata Uang Digital Bernama Libra
“Facebook itu berbahaya. Saat ini Facebook mungkin tidak menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang berbahaya, namun mereka tidak respek pada kekuatan teknologi yang mereka mainkan, seperti anak balita yang memegang sekotak korek api ditangannya. Facebook telah menciptakan musibah berkali-kali dan berdalih bahwa setiap musibah itu sebagai sebuah pembelajaran,” kata Senator Sherrod Brown.
Facebook menjadi pusat kontroversi dalam beberapa tahun terakhir karena kegagalannya untuk melindungi informasi penggunanya dan menyaring informasi palsu, yang oleh para kritikus dikaitkan dengan interfensi Rusia dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2016 dan kampanye genosida militer Myanmar terhadap kelompok minoritas muslim di negara tersebut.
Baca juga: Mata Utang Digital Libra Facebook Berpeluang Dipakai di Indonesia
Marcus meyakinkan anggota DPR bahwa Facebook akan teliti dalam menyiapkan peluncuran mata uang kripto itu.
“Adapun pola pikir, dimana kami mengembangkan produk dan privasi produk, adalah bahwa ini hanya akan mengumpulkan informasi yang diperlukan saja untuk menawarkan layanan, juga untuk menjaga keamanan akun, yang sudah tentu sangat penting karena berkaitan dengan uang, khususnya karena kami akan memiliki program perlindungan konsumen yang kuat.”