Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Proyek Prestisius, Bekraf Buruh Rp100 Triliun untuk Bangun Kota Kreatif

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 18 Juli 2019 |11:17 WIB
Proyek Prestisius, Bekraf Buruh Rp100 Triliun untuk Bangun Kota Kreatif
Ilustrasi Kota Kreatif (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Bayangkan bila pelaku industri kreatif fashion, kuliner, kriya, film, musik, dan game berkumpul dan beraktivitas dalam satu wilayah. Kolaborasi dan komunitas yang terbentuk, plus dukungan berbagai fasilitas yang dibutuhkan, pasti akan mendorong industri kreatif melaju pesat.

Harapan inilah yang ingin dicapai Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dengan membangun kota kreatif atau Bekraf Creative District (BCD). Rencana ini bukan sekadar wacana.

Bekraf menyatakan akan membangun kota kreatif tahun depan. Program pembangunan kota kreatif harus segera diwujudkan karena merupakan salah satu amanat Presiden Joko Widodo dalam Rancangan Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif 2018- 2025.

“Saya tidak bisa jelaskan detail karena dalam tahap awal. Lokasinya sekitar satu jam dari Jakarta, jaraknya tidak lebih dari seratus kilometer,” ujar Kepala Bekraf Triawan Munaf di Jakarta awal pekan ini.

Baca Juga: Bogor Utara Akan Jadi Kawasan Pusat Bisnis Baru

Dia menuturkan pembangunan kota kreatif diarahkan untuk meringankan beban Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia dalam menopang pertumbuhan ekonomi kreatif. Dia yakin pembangunan kota kreatif yang akan menajamkan fokus Indonesia dalam pengembangan ekonomi kreatif ini bisa memberikan kontribusi besar untuk perekonomian Indonesia.

“Gini saja, dengan situasi yang ada saja ya dari semua pusat kreatif di daerah, apalagi disentralisasikan di sana. Dan juga dekat dengan pelabuhan dan segala macam akan cepat prosesnya,” ujar dia.

Kota kreatif akan menjadi proyek prestisius. Bagaimana tidak, luas tanah yang akan di jadikan sentral pengembangan ekonomi kreatif ini mencapai 5.000 hektare. Wilayah ini akan terbagi menjadi enam sub sektor ekonomi kreatif unggulan, yaitu fashion, kuliner, kriya, film, musik, dan game .

“Nanti 5.000 ha itu di wilayah yang sama, tapi ada plot 1.000 ha di sini, 600 ha di sini, tapi itu kita kombinasi dengan perumahan, sekolah. Misalnya ada seorang arsitek atau musisi yang mau tinggal di sana, tentu mereka kalau sudah punya anak, anaknya sekolah di mana? Hal-hal seperti ini perlu dipadukan dengan pengembangan sebuah kota yang lengkap,” imbuh dia.

Baca Juga: Delapan Kota di Jawa Barat dengan UMK 2019 Paling Besar

Triawan memproyeksikan dana pembangunan kota kreatif tersebut bisa melebihi Rp100 triliun. Namun, dia memastikan pembangunan tidak akan menggunakan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara, tapi dengan menggandeng badan usaha milik negara serta perusahaan swasta.

Saat ini Bekraf tengah melakukan perencanaan bersama para pelaku usaha serta investor supaya rencana ini berjalan tepat sasaran kepada pengembangan subsektor ekonomi kreatif. “Rencananya tahun depan, sekarang sedang sosialisasi,” ujar Triawan.

Dia menuturkan, dalam membangun kota kreatif tersebut, perencanaan tata kota menjadi sangat penting karena setiap profesi dalam subsektor unggulan bakal mendapatkan fasilitas yang tepat. Contohnya subsektor film akan ada pembangunan sekolah film, sedangkan subsektor musik bakal tersedia sekolah musik.

Sebagai informasi, Indonesia saat memiliki sepuluh kabupaten/kota kreatif. Daerah dimaksud adalah Kabupaten Majalengka, Kota Malang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Palembang, Kabupaten Rembang, Kota Surakarta, Kota Semarang, Kabupaten Gianyar, Kota Den pasar, dan Kota Balikpapan. Masing-masing daerah memiliki spesifikasi dan kelebihan dalam bidang industri kreatif.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement